11 April 2008

Menjaga Perut

Oleh: ARDA DINATA

Email: arda.dinata@gmail.com

SALAH satu nasehat Lukman kepada anaknya adalah masalah perut. “Wahai anakku! Apabila perutmu penuh, tidurlah fikiranmu, bungkamlah kebijaksanaan dan lemah lunglailah seluruh anggota badan sehingga malas beribadah. Adapun orang yang suka menyedikitkan makan dan minum, hatinya akan jernih bening, fikirannya terang, pandangannya tajam, syahwat nafsunya dapat dikalahkan dan jiwanya tertuntun dan terbimbing.”

Nasehat Lukman itu, tentu harus diperhatikan oleh siapa pun yang berharap hidupnya ingin sehat. Lagian, bukankah makan dan minum yang berlebihan akan menjadi sumber berbagai penyakit? Nabi SAW telah menuntun umatnya agar jangan terlalu banyak makan dan minum. Nabi SAW bersabda, “Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya, cukuplah baginya beberapa suap, untuk memperkokoh tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, baiklah sepertiga makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiganya untuk nafasnya.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

BOKS EBOOKS RESELLER SUKSES HIDUP ANDA:

1. Mengirim Ribuan Email Pribadi Sekali Klik
2. Cara Mudah & Praktis Nampang di Internet
3. Cara Praktis Bikin Situs Dinamis & Interaktif
4. Panduan Praktis Bikin Ebook
5. Menjadi Penulis Sukses & Kaya
6. Peta Harta Karun Bagi Penulis Sukses
7. Cara Gampang Nerbitin Buku
8. Pintar Membuat Tulisan Yang Mengandung Hikmah
9. Kiat Membuat Tulisan Yang Menarik
10. Rahasia Peluang Bisnis di Internet
===by. Arda Dinata

Dari keterangan itu, setiap kita harus berperilaku proposional dalam mengisi perutnya. Dan perlakuan seseorang terhadap perut ini, sesungguhnya menjadi satu indikator pembeda antara orang mu’min dan orang kafir. Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim disebutkan bahwa orang mu’min makan untuk satu perut, sedang orang kafir makan untuk tujuh perut.

Perilaku makan yang selalu melampaui batas hingga kekenyangan dapat menimbulkan aneka gangguan. Mulai dari tidak sanggup berfikir secara mendalam, kemampuan otak menjadi melemah untuk berpikir, masa bodoh terhadap persoalan yang ada di sekitarnya, dan menganggap sepele terhadap semua persoalan.

Beberapa studi kesehatan menyebutkan bahwa makan yang berlebihan dapat menyebabkan ngantuk dan malas. Barangsiapa makan secara berlebihan akan menyebabkan banyak tidurnya. Dan barangsiapa banyak tidur, maka banyak pula kebaikan dan kebajikan yang terlewatkan olehnya. Orang tua kita sering mengingatkan dengan ungkapan, “Orang lain sudah keliling dunia, dia masih tidur mendengkur.”

Akibat banyak tidur, maka banyak waktu yang terbuang percuma. Padahal, waktu bagi manusia sangat berharga dan menjadi modal kesuksesan dalam hidupnya. Dan jika waktunya hanya dipergunakan untuk tidur, sesungguhnya ia akan rugi dunia dan akhirat. Untuk itu, Allah SWT telah memperingatkan dalam firman-Nya, “Dan janganlah kalian menjerumuskan diri dengan usaha kalian ke dalam kebinasaan.” (QS Al-Baqarah: 195).

Akhirnya, dalam usaha menjaga perut ini, Allah telah memberi petunjuk kepada manusia dalam QS Al - A’raf: 31, yang artinya: “Makan dan minumlah (tetapi) jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka berlebihan.” Wallahu a’lam.

Penulis adalah dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Kutamaya.

Arda Dinata adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, http://www.miqra.blogspot.com.

ADA EBOOK GRATIS SEBAGAI BONUS YANG WAJIB ANDA BACA:

· Buku Sukses Untuk Anda. Klik di sini ….

· Peta Harta Karun, Menulis Buku & Menerbitkannya Sendiri, dll klik disini…

Tidak ada komentar: